
Toyota Fortuner merupakan SUV tangguh yang populer di Indonesia. Di balik performanya yang mumpuni, Fortuner dibekali mesin diesel yang terkenal irit bahan bakar. Pertanyaannya, apakah Fortuner aman menggunakan biosolar?
Jawabannya: Bisa, tetapi dengan beberapa syarat.
Biosolar, atau B20, merupakan bahan bakar nabati yang dicampur dengan solar. Penggunaannya pada Fortuner generasi terbaru (2016 ke atas) secara umum aman**, asalkan memenuhi beberapa syarat:
1. Rekomendasi Mesin:
- Mesin 2GD-FT: Mesin ini didesain untuk menggunakan biosolar B20.
- Mesin 2KD-FTV: Mesin ini tidak secara resmi direkomendasikan untuk biosolar B20, namun banyak pengguna yang telah mencobanya tanpa masalah.
2. Kualitas Biosolar:
- Pastikan menggunakan biosolar yang berkualitas dari SPBU terpercaya. Biosolar yang tidak berkualitas dapat menyebabkan kerusakan pada mesin.
- Pantau kondisi mesin secara berkala untuk memastikan tidak ada masalah akibat penggunaan biosolar.
3. Perawatan:
- Lakukan perawatan rutin sesuai anjuran pabrikan, terutama pada sistem bahan bakar dan filter. Hal ini untuk menjaga performa mesin dan mencegah kerusakan akibat penggunaan biosolar.
4. Konsumsi Bahan Bakar:
- Perlu diingat bahwa penggunaan biosolar dapat sedikit meningkatkan konsumsi bahan bakar dibandingkan dengan solar non-subsidi.
Kesimpulan:
Fortuner generasi terbaru dapat menggunakan biosolar B20 dengan aman, asalkan memenuhi syarat-syarat yang disebutkan di atas. Pastikan untuk menggunakan biosolar berkualitas, melakukan perawatan rutin, dan memantau kondisi mesin secara berkala.
Catatan:
- Informasi ini berlaku untuk Fortuner generasi terbaru (2016 ke atas). Untuk generasi sebelumnya, sebaiknya konsultasikan dengan bengkel resmi Toyota untuk memastikan kompatibilitas dengan biosolar.
- Peraturan mengenai penggunaan biosolar dapat berubah sewaktu-waktu. Pastikan untuk selalu mengikuti informasi terbaru dari pemerintah.