Agya Boleh Pakai Pertalite, Tapi Ada Konsekuensinya

Jakarta – Toyota Agya baru-baru ini resmi meluncur di Indonesia dengan pembaruan pada mesin dan fitur yang dimilikinya. Salah satu pembaruan yang cukup menarik perhatian adalah penggunaan mesin baru berteknologi Dual VVT-i yang diklaim lebih efisien dan bertenaga.

Mesin baru Toyota Agya ini memiliki kapasitas 1.200 cc dengan kompresi yang lebih rendah, yaitu 10:1. Hal ini membuat Agya terbaru bisa menenggak bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 90, alias Pertalite.

Padahal, mesin Agya sebelumnya memiliki kompresi 10,5:1 yang mengharuskan mobil ini menggunakan bahan bakar dengan RON 92 atau Pertamax.

Keputusan Toyota untuk menggunakan mesin dengan kompresi lebih rendah dan bisa menenggak Pertalite ini tentunya disambut baik oleh sebagian konsumen karena bisa menghemat pengeluaran untuk bahan bakar.

Namun, perlu dicatat bahwa penggunaan Pertalite pada mesin dengan kompresi lebih rendah juga memiliki beberapa konsekuensi. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Tenaga Lebih Kecil

Mesin dengan kompresi lebih rendah akan menghasilkan tenaga yang lebih kecil dibandingkan dengan mesin yang memiliki kompresi lebih tinggi. Hal ini karena kompresi yang lebih rendah membuat proses pembakaran pada ruang mesin menjadi kurang optimal.

Dalam kasus Agya, meskipun tidak ada angka resmi yang dirilis oleh Toyota, diperkirakan Agya terbaru akan memiliki tenaga yang lebih kecil dibandingkan dengan Agya generasi sebelumnya.

2. Emisi Gas Buang Lebih Tinggi

Mesin dengan kompresi rendah juga cenderung menghasilkan emisi gas buang yang lebih tinggi. Hal ini karena pembakaran yang kurang optimal membuat sisa bahan bakar terbuang lebih banyak ke sistem pembuangan.

Meskipun Agya terbaru telah dilengkapi dengan teknologi Dual VVT-i yang dapat membantu mengurangi emisi gas buang, namun tetap saja penggunaan Pertalite dapat meningkatkan emisi gas buang yang dihasilkan.

3. Konsumsi BBM Lebih Boros

Penggunaan Pertalite pada mesin dengan kompresi lebih rendah juga dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar yang lebih boros. Hal ini karena Pertalite memiliki nilai kalor yang lebih rendah dibandingkan dengan Pertamax.

Meskipun Agya terbaru diklaim lebih efisien, namun penggunaan Pertalite dapat mengurangi efisiensi bahan bakar yang dihasilkan.

Kesimpulan

Kesimpulannya, Toyota Agya terbaru memang bisa menggunakan bahan bakar Pertalite, namun ada beberapa konsekuensi yang perlu diperhatikan seperti tenaga yang lebih kecil, emisi gas buang yang lebih tinggi, dan konsumsi BBM yang lebih boros.

Keputusan untuk menggunakan Pertalite atau Pertamax pada Agya terbaru tergantung pada kebutuhan dan prioritas masing-masing konsumen. Jika menginginkan performa yang lebih baik dan emisi gas buang yang lebih rendah, maka penggunaan Pertamax tetap disarankan. Namun, jika ingin menghemat pengeluaran untuk bahan bakar, maka penggunaan Pertalite bisa menjadi pilihan.