
Toyota Calya, Low Cost Green Car (LCGC) yang populer di Indonesia, dikenal dengan keiritan bahan bakar dan harganya yang terjangkau. Namun, di balik kelebihannya, Calya memiliki beberapa kelemahan, salah satunya adalah performa di tanjakan.
Artikel ini akan membahas secara detail kelemahan Calya di tanjakan, dengan fokus pada beberapa aspek:
1. Tenaga Mesin yang Terbatas
Calya dibekali mesin 1.2L yang menghasilkan tenaga 87 hp dan torsi 107 Nm. Tenaga ini tergolong kecil untuk mobil bermuatan penuh saat melewati tanjakan curam. Hal ini dapat menyebabkan Calya terasa berat dan mudah kehilangan momentum, sehingga pengemudi perlu ekstra tenaga untuk mendorong gas agar mobil bisa melaju.
2. Transmisi Manual yang Kurang Responsif
Calya standar dilengkapi dengan transmisi manual 5-percepatan. Perpindahan giginya terasa kurang responsif, terutama saat dibutuhkan akselerasi tambahan di tanjakan. Hal ini dapat membuat pengemudi frustrasi, terutama di jalan menanjak yang panjang dan padat.
3. Kopling yang Ringan
Kopling Calya terasa ringan, namun hal ini dapat menjadi kelemahan di tanjakan. Kopling yang terlalu ringan dapat membuat mobil mudah stall, terutama saat pengemudi tidak terbiasa. Hal ini membutuhkan teknik mengemudi yang lebih hati-hati di tanjakan.
4. Bodi Ringan dan Aerodinamis yang Kurang Optimal
Bodi Calya yang ringan memang membuatnya irit bahan bakar, namun di sisi lain juga membuatnya kurang stabil saat menanjak. Ditambah dengan aerodinamis yang kurang optimal, Calya dapat lebih mudah terpengaruh oleh hembusan angin, terutama di tanjakan yang terbuka.
Meskipun Calya memiliki beberapa kelemahan di tanjakan, mobil ini tetap dapat digunakan untuk melewati tanjakan dengan aman dengan teknik mengemudi yang tepat. Pengemudi perlu memperhatikan kondisi jalan, muatan kendaraan, dan teknik perpindahan gigi agar Calya dapat melaju dengan lancar di tanjakan.
Perlu diingat bahwa kelemahan ini bisa diatasi dengan beberapa modifikasi, seperti mengganti velg dan ban dengan ukuran yang lebih besar, menambahkan stabilizer bar, atau melakukan upgrade pada sistem pengereman.
Namun, bagi pengemudi yang sering melewati tanjakan curam, mungkin perlu mempertimbangkan mobil lain dengan tenaga mesin yang lebih besar dan performa tanjakan yang lebih baik.